Monday, August 25, 2014

3.16 Memahami Pembuatan Film Pendek

10 Langkah Membuat Film Pendek !
Dalam membuat film pendek tidaklah sulit dan mahal. Membuat film pendek yang sederhana hanya membutuhkan biaya kaset dan biaya riset. Namun hal yang paling kuat sebelum membuat film pendek harus mempunyai ide cerita yang nanti bisa berkembang dan berkenlanjutan.
Kita harus menentukan fokus cerita dari film kita. Misalnya pada saat pesta ulang tahun. Maka, fokus ceritanya adalah pesta ulang tahun. Atau saat pergi ke tempat hiburan, fokus ceritanya ya tempat hiburan itu, misalnya, Suatu Hari di Dunia Fantasi/khayalan….

3.15 Memahami Tata Cahaya

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA
Secara umum, tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi, menyinari gerak pelaku, dan mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter pelaku. Dengan demikian, imajinasi public ke situasi tertentu, yang tragis, yang sublime, yang lepas dari dunia keseharian atau spesifik iluminasi. Hal yang sangat penting bagi cahaya lampu dapat berperan diatas panggung untuk membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas. Apa yang terlihat akan bergantung pada sejumlah penerangan, ukuran objek yang tersorot cahaya, sejumlah cahaya pantulan objek, kontrasnya dengan lataar belakang, dan jarak objek dan pengamatnya. Jika sebuah pementasan lakon disoroti dengan cahaya lampu biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian ari scenario akan nampak  datar atau flat, tidak menarik. Disini tidak nampak sinar tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan monoton. Agar objek yang terkena cahaya nampak dengan bentuk yang wajar, maka penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencerahan yang memberikan keanekaragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.

Dalam penggambaran video komposisi merupakan satu perkara yang tidak kurang pentingnya. Komposisi gambar adalah berkaitan dengan cara mengatur elemen-elemen satu-satu shot sebagai satu cara komunikasi dengan lebih berkesan. Dalam masa yang sama dapat mencapai satu imej yang seimbang dan menyelesakan. Komposisi yang baik dapat dicapai dengan cara latihan. Setiap kali kita ingin memulakan shot, elemen dalam bingkai perlu diteliti. Jadikan satu kebiasaan memerhatikan setiap elemen didalam frame yang hendak dirakam. Beri perhatian disetiap sudut viewfinder kamera supaya elemen yang tidak diperlukan tidak masuk dalam frame yang ingin dirakam, umpamanya separu tubuh manusia atau separuh daripada bangunan. Seringkali ingatkan diri kita, mengapa kita mengambil shot berkenaan, apa yang kita cuba untuk sampaikan dan apakah kesan yang diharap untuk dicapai. Keluarkan elemen-elemen yang tidak diperlukan dari bingkai atau frame. Contohnya ialah dua orang sahabat yang telah berpuluh tahun tidak berjumpa dan apabila berjumpa mereka berpeluk dengan erat. Keadaan berpelukan itu hendaklah di shot dengan CLOSE UP atau EXTREME CLOSE UP yang menggambarkan keintiman mereka.
Merakamkan subjek yang sedang bergerak juga perlu berhati-hati kerana pergerakannya yang tidak dijangka akan menyebabkab subjek akan terkeluar daripada frame atau bingkai. Contohnya apabila merakam seorang pemain bola sedang membawa bola di kakinya, ruang dihadapan pemain hendaklah diluaskan. Ruang dihadapan ini dikenali sebagai WALKING ROOM sementara ruang dibelakang lebih kecil (BACK ROOM/ BACK SPACE).
Begitu juga bila merakamkan seseorang sedang memandang sesuatu, ruang dihadapan atau LOOKING ROOM atau juga LOOKING SPACE mestilah lebih luas dari bahagian belakang(BACK ROOM/ BACK SPACE).

Teknik Pengambilan Gambar Berdasarkan Gerakan Kamera

1. Zooming : memperbesar ukuran gambar / objek
2. Panning : teknik perekaman object yang bergerak sehingga menghasilkan effect gerakan dan bisa terlihat jika object yang terfokus adalah object yang sedang moving atau bergerak.
3. Tilting : Gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya.
4. Dolly : Gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek.
5. Follow : Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah
6. Framing : Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out) framming shot.
7. Fading : Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.
8. Crane Shoot : Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan bergerak sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.

3.12 Memahami Storyboard

Pengertian Storyboard / StoryLine
fogofwar_storyboard
Storyboard/Storyline adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.
Salah satu  tahapan penting dalam produksi  film adalah membuat storyboard, setelah sutradara dan pengarah fotografi  membahas sebuah adegan mereka kemudian bertemu dengan artis storyboard untuk  menterjemahkan gagasan mereka dalam gambar. Disitu terbentuklah rancangan-rancangan shooting, dan ketika dirasa ada sesuatau yang kurang pas atau ada kendala-kendala dalam pengambilan gambar nantinya segera dapat dilakukan revisi.
Dengan mengacu pada rencana shooting  dalam storyboard para pemain dan krue dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat dan tepat.  Storyboard secara gamblang memberikan tata letak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.
Storyboard juga berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda- beda menjadi sesuai  dengan skenario  dengan lebih mudah dan cepat.

3.11 Memahami Skenario

DEFINISI SKENARIO
Pengertian UMUM :  Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai dengan yang diinginkan.
Pengertian KHUSUS : Skenario adalah naskah cerita yang ditulis dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk pembuatan sebuah tayangan (Film, Sinema Elektronik/Sinetron, Drama)
TAHAPAN PRODUKSI FILM/SINETRON
1. Betacam
Betacam merupakan format analog pengganti U-Matic dalam penggunaan video untuk penyiaran (broadcasting). Semua stasiun TV diwajibkan menggunakan format Betacam dan yang ingin memutar videonya di televisi, wajib menyerahkan dalam format Betacam. Setelah mendominasi sistem video dunia penyiaran televisi, peralatan penyiaranpun didominasi dengan label “BETACAM Support/Compatible”, mulai dari Kamera Video, Video Switcher, bahkan hingga Sistem Penyiaran RF (Radio Frekuensi).
Stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia yang muncul di tahun 1987 – 1995 berinvestasi dengan sistem Betacam dan sistem penyiaran serta teknologi video Betacam masuk ke Indonesia mulai tahun 1987 (dimulai dari TVRI).